Friday, January 6, 2017

Dahsyatnya Keajaiban Bersedekah

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Katakanlah; ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rizki pada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya, dan Allah menyempitkan rizki pada orang yang dikehendaki-Nya. Dan apapun yang kamu infakkan atas rizki yang diberikan Allah, maka Allah menggantinya kembali dan Allah-lah sebaik-baik pemberi rezeki.” ( Qs Saba : 39 )

Banyak ayat dalam Al quran yang membahas tentang anjuran untuk infak dan bersedekah. Salah satunya adalah ayat dari surat Saba ayat 39 di atas. Betapa bersedekah sangat banyakmanfaatnya bagi manusia. Dengan bersedekah kita bisa membantu meringankan beban ataupun kesulitan orang lain. Dan Allah berjanji dalam firmanNya, bahwa sedikit yang kita beri Allah akan membalasnya berlipat ganda. Allah akan mendatangkan pahala dan kebaikan dan rejeki tanpa di duga darimana datangnya. Dan janji Allah selalu benar.


Dulu, yang saya tahu hanya, bila kita memberikan sesuatu kepada orang lain, kita akan mendapatkan pahala dari Allah. Dan Allah akan membalasnya dengam surga di akherat nanti. Namun semakin ke sini dengan banyaknya informasi tentang agama islam di media sosial dan televisi, saya jadi tahu dahsyatnya keajaiban bersedekah. Saya jadi berpikir begini,  entah karena jarang bersedekah, atau bisa jadi tak menyadari efek dari bersedekah yang sudah saya lakukan dalam berkehidupan, membuat saya tak merasakan efek bersedekah tersebut.
Misalnya saja, pernah suatu ketika seorang teman mengeluhkan permasalahannya. Ibunya di kampung sedang sakit dan dia tak punya uang untuk sekedar membawa ibunya ke dokter. Merasa senasib sebagai perantau, saya memberinya uang meskipun tidak banyak Air mata haru menetes di pipi teman saya sambil mengucapkan terima kasih telah membuatnya keluar dari kesulitan. Sungguh, saya merasa malu. Apa yang saya beri tidaklah banyak dan mungkin tak berarti. Namun ekspresi teman saya membuat saya malu, karena saya tak bisa terlalu banyak membantunya.

Usai pulang dari rumah teman, ketika menyeberang jalan, tiba tiba saya dikagetkan dengan sebuah motor yang melaju kencang dan menyerempet badan saya. Dalam keadaan terkejut, saya bingung mau mundur atau meneruskan menyeberang. Keragu raguan tersebut membuat pengemudi ikutan bingung dan akhirnya menabarakku. Pingsan di tengah jalan, membuka mata sudah berada di kamar RSUD Dr. Sutomo Surabaya. Saya merasakan sakit luar  biasa di tulang rahang dan tulang kering di betis kaki kanan. Harus segera dilakukan operasi kecil untuk mengambil kawat ruji roda motor yang menancap di kaki. Kata dokter yang akan mengoperasi kaki saya, beruntung ada seorang kenek angkot yang meloncat turun dari angkotnya untuk hanya untuk segera menolong saya dan membawanya ke rumah sakit.

Allah masih berkenan memberikan pertolongan dan menyelamatkan saya dari kecelakaan hingga tak terlantar di jalan. Beruntung hanya kecelakaan kecil dan tidak mengakibatkan efek yang fatal.
Beberapa tahun kemudian saya merasakan lagi keajaiban bersedekah. Dalam kondisi tak memiliki uang yang habis terkuras untuk biaya rumah sakit suami. Ada seorang datang ke rumah untuk meminta donasi bagi anak anak kurang mampu di sebuah yayasan. Namanya yayasan Cendekia. Sudah dua kali dia datang, karena memang kondisi keuangan saya tak bagus pernah saya menolaknya. Kali ini saya tak mampu melakukan hal yang sama meskipun kondisi keuangan makin tak memungkinkan. Tiba tiba saya teringat akan saldo di bank yang kemarin terkuras habis. Uang yang sedianya untuk DP rumah, sudah habis untuk biaya rumah sakit suami. Biaya masuk ruang ICU ternyata tak murah. Saya minta kepada orang tersebut untuk meninggalkan nomor rekening yayasan tersebut. Karena saya tak memiliki yuang cash yang layak untuk didonasikan. Setelah merawat suami, bergegas saya menuju ATM terdekat, lalu ngecek saldo. Alhamdulillah masih bisa disumbangkan. Jangan dikira banyak ya, saldo akhir hanya 105 ribu. Saya mendonasikan 55ribu, karena sisa saldo harus 50rb. Setelah urusan transfer selesai, saya segera pulang dengan perasaan sangat ringan dan lega. Entah apa maknanya.

Sesampai di rumah, saya melihat banyak motor di depan rumah. Ternyata mereka adalah teman suami yang datang menjenguk usai pulang dari RS.. Lumayan banyak jumlahnya. Tak lama mereka ada di rumah, karena suami harus segera istirahat. Salah seorang dari mereka memberi saya amplop berisi uang sebagai tanda kebersamaan dan sedikit membantu. Ketika saya buka isi amplop tersebut, subhanallah...isinya 500ribu. Allah mengembalikan sedekah yang tadi saya beri sepuluh kali lipat banyaknya. Uang yang pas untuk membayar hutang kepada saudara untuk biaya rumah sakittempo hari.

Demikianlah, Allah tak pernah menutup rejeki orang yang telah bersedekah. Meskipun mereka dalam keadaan kesulitan sekalipun. Allah memang tak pernah ingkar janji. Cerita di atas semoga menjadi pemicu bagi kita semua agar tak pernah putus asa dari rahmat Allah untuk selelu berbagi. Berbagi tak perlu kita dalam keadaan lebih. Sekecil apapun Allah akan membalas kebaikan yang telah kita lakukan.
 


0 comments: