Tuesday, October 28, 2014

#BlogWalking Day One



Pagi ini kusapa para emak ketjeh di Kumpulan Emak Blogger (KEB). Lama tak menyambangi grup tercinta satu ini. So far, yang terjadi hanyalah stalking pembicaraan mereka. Mengikuti isu terhangat , whats going on di dunia perbloggeran. Yang paling gres adalah soal fee dari sebuah review produk. Nyimak aja pembicaraan para emak ini. Sambil ngikik dalam hati, menertawakan diri sendiri. Bagaimana awal mula jadi blogger dapat fee 15 ribu untuk membuat tulisan tentang kota Surabaya. Duit 15 ribupun ditransfer setelah tulisan disetujui, itupun dengan berkali kali warning di imel agar tulisanku direvisi, hanya karena tak sesuai dengan standart maunya klien. Jadi pembelajaran untuk bisa membedakan mana yang merasa jadi nyubi di dunia penulisan dan akhirnya bisa menghargai tulisan sendiri.

Kembali pada cerita pagi ini, yuuk mari Kita ngulik satu persatu sesi blogwalkingku pagi ini. Lebih dari 20 blog emak blogger harus Aku sambangi. Ya, harus!!!, karena ini sudah janjiku pada para emak untuk mengunjungi rumah mereka satu persatu. Rada ngos ngosan karena berjibaku dengan kerjaan, belajar membaca dan mengerti secara cepat tulisan mereka dan inet yang tak bersahabat.

Monday, October 27, 2014

Presiden ke 7 dan Kabinet Bekerja

Selamat #HariBloggerNasional

Hari ini , 27 Otober diperingatai para blogger sebagai hari blogger Nasional. Untuk angkat topi pada diri sendiri, yang mangakui diri sebagai blogger. Rasanya tulisan soal Presiden ke 7 dan kabinet bekerja, masih sangat hangat dan manis untuk di posting. Baydewey, bukankah hari ini para mentri kabinet itu sedang dilantik ya. Wokelah, daripada blog memble dan tak ketjeh mari nulis apa dan bagaimana presiden ke 7 dan para pembantunya.


20 Oktober 2014 adalah bersejarah bagi bangsa ini. Negara "Indonesia" tercinta yang telah memilih presidennya yang ke 7. Besar harapan rakyat ada di pundak presiden terpilih Jokowi - Jusuf  Kalla. Hingar bingar untuk merayakannya  sudah terasa sedari pagi. Sebagai ibu rumah tangga, bukanlah acara pelantikan di gedung DPR MPR yang Aku nanti, bukan juga bagaimana ceremonial acara ramah tamah sesudahnya. Juga bukan pesta  yang begitu antusias digelar atas nama " Pesta Rakyat". Tapi lebih pada bagaimana perekonomian dan pendidikan negri ini kedepannya.



Aku memang bukan pemilih Jokowi- JK, yaah alasannya bukan karena Aku anti pati saat pemilihan. Terlebih karena perpindahan rumah ke tempat baru, dan tidak adanya surat pencoblosan dari RT tempat tinggal yang lama. Biasanya sih dapat pesan singkat dari bu erte, kalau surat pencoblosan bisa diambil di rumahnya. Seneng seneng aja dapat himbauan untuk mencoblos saat pemilihan wakil rakyat .Berasa diakui sebgaia warga negara..:D. Ya kalau bu ertenya gak kasih tahu mo gimana lagi. Mungkin beliau lagi sibuk, atau lagi gak punya pulsa.


Monday, October 20, 2014

Sugesti dan Positif Thinking

Pagi ini kukayuh sepeda menuju puskesmas dekat rumah sejak pukul 06.00 Wib. Puskesmas (PKM Sukodono) yang letaknya kurang lebih 3 km dari rumah ini kupikir akan memakan waktu hampir 45 menit. Karena aku mengayuh sepeda bukan tujuan racing, jadi kuputuskan untuk santai mengayuhnya dengan santai sambil menikmati pemandangan persawahan sepanjang jalan. Gigi yang mulai dari semalam senut senut sedikit berkurang rasa sakitnya, kuhalau dengan bernyanyi nyai kecil sambil menikmati perjalanan.

Ternyata perjalanan hanya memakn waktu 20 menit. Bisa dipastikan puskesmas yang buka 24 jam ini, masih sepi pengunjung. Waktu masih menunjukkan pukul 06.20 wib. Waktu yang lama untuk menunggu loket di buka. Segera Aku mencari bangku untuk sejenak kuisi waktu dengan membaca seperti biasanya. Pilihan buku yang tak kelar kelar juga untuk dibaca. Buku Dahsyatnya Ibadah Haji karya pakde Cholik blogger asal Surabaya. Segera kubuka bab tertanda " Lempar jumrah hari ke dua dan ketiga". Baru saja mataku menulusuri kalimat demi kalimat. Seorang ibu yang juga sedang menunggu menyapaku. Demi sebuah kesopanan Aku tutup buku dan mulai berbincang ringan dengan si ibu.

Wednesday, October 8, 2014

Dalam Pelukan Senja

Senja kembali datang hari ini
Seperti lalu lalu, menemaniku menunggumu. 
Di sini di depan rumah ini. 
Selalu saja penuh harap di wajah ke 44.
Bak perawan menanti sapaan hangat sang perjaka pujaan hati.

Harap tak pernah pupus meski tahu hanya dalam hitungan jam saja Kau mampir dalam pelukan.


Kau...
Ya Kau
Segenap sumsum ini tak pernah letih mengharap.
Bukan sentuh yang menggenapkan gejolak.
Namun sepenggal peluk yang menghangatkan seluruh pori jiwa .

Senja ini
Kau datang dengan peluk.