Wednesday, November 12, 2014

Arti Surat Al Fatihah ayat 5



Keimanan (ketauhidan) merupakan masalah yang pokok bagi umat beragama islam, maka didalam surat Al Fatihah tidak cukup dinyatakan dalam isyarat saja, tetapi ditagaskan  dan dilengkapi oleh ayat yang ke 5, yaitu:
“ Iyyakana’budu Wa iyyaaka nasta’iin” artinya : “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”. 
Iyyaka artinya sangat jelas, kalimat ini tertuju kepada Engkau(Allah) semata. Bahwa sesungguhnya memang Allahlah tempat manusia mengadukan dan menyerahkan cinta seutuhnya. 
Na’budu berarti kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
Nasta’iin ( minta pertolongan ), mengharapkan bantuan atas pekerjaan yang tak sanggup diselesaikan dengan tenaganya sendiri. 


Tak ada sesembahan yang disebut sebagai satu satunya Tuhan oleh umat manusia selain Allah SWT, ini adalah keimanan mutlak. Khususnya bagi kaum muslimin yaitu kaum nabi Muhammad saw. Satu satunya Tuhan yang mempunyai hak penuh atas manusia,alam semesta bumi dan seisinya. Mengapa Allah pantas disebut sebagai Tuhan yang harus kita sembah?, karena Dia memang layak untuk itu. Allahlah yang menciptakan manusia dari segumpal tanah . Menciptakan alam semesta dan seisinya. Diciptakan untuk dinikmati, dioalah dan diergunakan sebebas bebasnya untuk manusia dan makhluk yang lainnya. Bahkan malaikatpun menyembah kepada Allah tanpa syarat. 

Lalu apakah kita manusia mau menyembah dan  mencintai Allah Tuhan kita tanpa syarat apabila tak ada surga dan neraka?, Mari kita tanyakan pada diri sendiri pada hati yang terdalam. Pada keimanan/ketauhidan kita.
Manusia adalah makhluk social , yang tak bisa lepas dari manusia lain. Saling membutuhkan dan saling ketergantungan satu sama lain. Namun sesungguhnya, manusia tak bisa lepas dari Tuhannya. Tak ada urusan dalam hidup ini, tanpa campur tangan Allah. Karena itu, hanya kepadaNyalah semua akan bermuara. 

Saat manusia lain tak mampu menolongnya dari segala kesulitan hidup. Manusia sering lari pada manusia lain , saat membutuhkan pertolongan. Apabila tak didapatkannya pertolongan itu, seringkali keputusasaan yang dirasa. Hal ini akan menjadi sebuah titik balik, manusai akan mencari Allah, Tuhan satu satunya yang dia sembah selama ini. 
Berlarilah hanya pada Allah, saat semua rasa terhimpit sedang melanda. Mengadulah sepuasmu, karena dalam ayat ini Allah telah mengatakan, bahwa hanya Dialah yang  mampu memberi pertolongan. Dan janji Allah adalah benar, tak sekalipun Dia ingkar. Pertolongan Allah akan datang melalui banyak cara. Dia maha kreatif, terkadang pertolongannya tak disangka datangnya. Semua tergantung bagaimana manusia berdaya upaya dan berdoa memohon pertolongan padaNya. Pun seberapa yakin manusia pada kebesaran, arrohman dan arrohim.
Bila tak ada lagi tempat bersandar akan keluh kesahmu, masih ada sajadah panjang tempat berkeluh. Datanglah pada Allah, karena Dia maha pemberi pertolongan.

0 comments: