Thursday, July 25, 2013

Ibuku yang Jadul, Ibuku Yang Gaoel


Mengingat Ibuku yang telah berpulang hampir dua tahun yang lalu adalah hal yang tak pernah bisa Aku lakukan, karena Ibuku selalu ada di hatiku. Banyak hal kebersamaan Kami, yang membuat Aku tak bisa kadang mengagumi karakteristiknya yang selalu semangat. Ibuku adalah manusia dari era jadul, maklum kelahirannya saja di tahun sebelum negri ini merdeka. Yaitu pas hari Ibu Kita Kartini lahir 21 April 1932 dan berpulang di 15 Mei 2011. 

Beberapa ke"gaul"an Ibuku yang masih terekam dalam ingatanku. Kadang membuatku malu,ngelus dada dan tertawa ngakak bila hal ini kuceritakan pada anak anakku yang tak lain adalah cucunya. 

Wednesday, July 24, 2013

Ngopi Penyejuk Hati

Mobil yang Kami kendarai melaju dengan perlahan,tapi berbanding terbalik dengan pengemudi dan penumpang yang ada di dalamnya..Dia adalah Aku dan Dia ...belahan jiwaku. Kali ini kecemburuannya sungguh teraduk tapi terasa lembut bak adukan kopi tubruk. 

"Aku tak suka dengan semua ungkapan temanmu di facebook yang selalu memberimu semangat.."ucapnya datar. 
Aku tersenyum...cemburu? lagi? 

"Jawaban yang Aku inginkan,bukan senyuman. Jangan pernah lagi Kau jawab comentnya.Dengar dinda...", 
Dan mobil tiba-tiba terhenti...belum hilang kekagetanku,wajahku tersentuh dan mata kami saling menatap dekat. Mata belahan jiwaku menatapku tajam 
"Aku tak suka"suara baritonnya tegas terdengar. 
"Aku cemburu"lanjutnya. 
Sanubariku bergetar mendengar suaranya yang tegas,Tuhan...inilah rasa yang Aku rindukan. Bergetar dengan suaranya,berdesir menatap matanya. 
Mobil kembali berjalan perlahan,melewati tikungan,Kami terdiam untuk beberapa saat. 

Wednesday, July 17, 2013

Andai ini Ramadhan Terakhirku




Dalam kurun duapuluh tahun lebih terakhir ini,entah untuk keberapa kalinya ,pada bulan ramadhan keluarga besarku selalu saja mengalami ujian saat menjalani ibadah puasa.
Di awali pada tahun 1987,saat adik bungsu Kami meninggal tepat di akhir bulan ramadhan karena sakit tumor otak,dua tahun kemudian Ayah Kami. Dan tahun selanjutnya,ramadhan seperti momok bagi Kami.

Kami menyambut bulan ramadhan selalu dengan suka cita, berkumpul  di rumah Ibu dan bersama sama berziarah ke makam Bapak dan adik bungsu Kami.Esoknya Kami akan makan sahur bersama dan berbuka puasa dengan hidangan yang sederhana namun nikmat tiada tara. Dan Ibu akan mulai bercerita,bagaimana Kami dulu melewati cerianya bulan ramadhan kepada para cucunya.

Namun bukan hanya itu yang Kami rasakan,Kamipun dirundung perasaan waswas.Ujian apalagikah dari Allah,yang akan Kami sekeluarga hadapi. Bertanya tanya Kami pada diri sendiri, Siapakah yang sakit ?siapa yang akan berpulang di bulan suci ini?. Namun semua pemikiran itu segera Kami buang jauh.Kami mengubahnya menjadi sugesti positif, Insya Allah ramadhan ini akan Kami lalui dengan keceriaan. Meski pada akhirnya,ujian Kami selalu saja datang.

Monday, July 15, 2013

Ramadhan, Tradisi dan Suka Citanya

Ramadhan adalah bulan yang selalu dinanti oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Karena bulan inilah semua umat berlomba meraih kemenangan dalam meraih segala janjiNya. Bulan yang dijanjikan sebagai bulan penuh ampunan, pahala berlipat dari setiap ibadah yang Kita lakukan dan malam seribu bulan atau malam Lailatul Qadar. 
Menurut Quraish Shihab, kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni [1]:
  1. Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
  2. Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat
  3. Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)******* (sumber dari wikipedia). 

Wednesday, July 3, 2013

Bapakku

Usai Dokter memeriksa Bapak,

"Operasinya siang nanti,siapkan psykis Bapak Anda,meski usia sudah 63 tahun,fisiknya masih tangguh.Semoga kanker paru ini masih bisa dijinakkan".

Aku mengangguk penuh harap,semoga semuanya berjalan lancar. 
Kali ini Aku harus lebih waspada.

Satu jam kemudian,aku terbangun mendengar teriakan Bon Jovi dari ponselku,suara Ibu terdengar panik.

"Bapakmu sudah di rumah, melarikan diri dari rumah sakit lewat jendela paviliun Rumah sakit!!"

Lagi???